Judul :Analisis kinerja keuangan pada Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) “Karya Sejahtera” Kabupaten Blorai
Penulis : Suprantiningrum
Jurnal : Media Ekonomi
dan Manajemen
Volume : 55
Tahun : 2008
Nomor : 1
Latar
Belakang
Suatu
perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan
industri selalu membuat atau menyusun laporan keuangan yang pada dasarnya
sangat dibutuhkan pihak dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak luar
perusahaan. Seperti para kreditur, para investor, bankers, pemerintah dan lain
sebagainya. Dengan demikian laporan keuangan merupakan suatu informasi penting
bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Dengan adanya
laporan keuangan, pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan akan dapat
mengetahui keadaan perusahaan. Keadaan-keadaan tersebut adalah mengenai sejauh
mana keberhasilan dan perkembangan
perusahaan, apakah ada peningkatan atau sebaliknya terjadi penurunan dari suatu
periode ke periode berikutnya. Laporan keuangan tersebut memperlihatkan
aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk
uang.
Untuk
memperoleh gambaran mengenai perkembangan keuangan perusahaan, perlu diadakan
suatu analisa terhadap data keuangan suatu perusahaan yang dikonfirmasikan
didalam laporan keuangan yang meliputi : Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan
Ikhtisar perubahan kekayaan bersih. Namun demikian laporan keuangan hanya
menyajikan data yang bersifat umum yang merupakan suatu daftar atau laporan
saja. Dengan demikian perlu dilakukan
analisa
lebih jauh agar laporan keuangan tersebut relevan, jelas, netral, tapat waktu,
komplit/ lengkap serta dapat dipercaya sehngga dapat digunakan sebagai
informasi dalam pengambilan keputusan. Untuk itu dilaksanakan suatu standar
perbandingan yang disebut dengan “Analisa Laporan Keuangan.” Adapun analisa dan
interpretasi terhadap laporan keuangan yang dilakukan antara lain dengan
menggunakan analisa rasio yang bertujuan untuk menentukan dan mengatur tingkat
likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas usaha dari perusahaan.
Dengan membuat perhitungan-perhitungan ini diharapkan akan mengetahui kelemahan
dan kelebihan perusahaan tersebut yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan
rencana pada masa yang akan datang. Seperti umumnya suatu badan usaha Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Karya Sejahtera” Kabupaten Blorai juga menyusun laporan keuangan guna
memberikan gambaran/ informasi yang menyeluruh mengenai keadaan harta, hutang,
modal/ pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat
berguna bagi perusahaan itu.
Atas
dasar manfaat inilah penulis merasa tertarik untuk memilih judul “Analisa
Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Karya Sejahtera” Kabupaten Blorai sebagai judul tugas akhir ini dan
pada tugas akhir ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai
laporan keuangan yang dipegunakan, yaitu : pada Neraca dan Analisa pada Laporan
Laba Rugi dan pada tugas akhir ini penulis.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia karya sejahtera
Kabupaten Blorai. Untuk mengetahui tingkat kesehatan kinerja keuangan KPRI
“Mapan Sejahtera” Kabupaten Blorai, yang dilihat dari analisis rasio keuangan
yang meliputi likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, serta analisis omset
dan modal sendiri pada periode tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif evaluatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada KPRI
“Mapan Sejahtera” Kabupaten Blorai
Rumusan Masalah
1. Untuk dapat memperoleh gambaran
secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari
waktu kewaktu, maka dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan
komperatif setidaknya untuk dua atau tiga tahun terakhir. Adapun laporan
keuangan biasanya menyajikan informasi yang bersifat historis dan umum, dengan
tujuan utama penyajiannya adalah kepada berbagai pihak tersebut benar-benar
merupakan suatu informasi. Umumnya informasi yang disajikan berhubungan dengan
kegiatan usaha pokok perusahaan (Rugi/ Laba) yang relatif sama.
2. Adapun permasalahan yang dibahas penulis
dalam tugas akhir ini adalah Apakah laporan keuangan yang disajikan sudah tepat
sehingga benar-benar menjadi suatu informasi yang handal dan apakah informasi
tersebut telah berfungsi dengan baik dalam pengambilan keputusan.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap
laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Karya Sejahtera”
Kabupaten Blora untuk mengetahui keadaan dan perkembangan koperasi selama lima
tahun terakhir, yaitu dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Untuk menganalisis kinerja dengan ratio keuangan maka
diambil laporan keuangan yang merupakan gambaran atau laporan
peristiwa-peristiwa keuangan yang terjadi dalam KPRI “Karya Sejahtera”
Kabupaten Blorai selama periode
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.
Laporan Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Karya Sejahtera”
Kabupaten Blora
Dari laporan keuangan terlihat adanya kenaikan maupun
penurunan perposnya dari tahun ke tahun, tetapi hal ini belum menjamin bahwa
kondisi keuangan dan kinerja KPRI “Karya Sejahter” Kabupaten Blora benar-benar
sehat atau kurang sehat, hal ini perlu dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis ratio keuangan.
Analisis laporan keuangan KPRI “Karya Sejahter” Kabupaten
Blora yang tediri dari ratio likuiditas, ratio solvabilitas, dan ratio
rentabilitas akan dibahas sebagai berikut.
Adapun standar patokan yang digunakan untuk menilai
kinerja adalah rata-rata setiap ratio selama 5 tahun, mulai tahun 2001-2005
setelah dikalikan dengan index (tahun dasar 2001=100). Dengan angka index ini
dimaksudkan untuk membandingkan nilai yang dulu dengan nilai sekarang.
TABEL : 1
Standart (
Ratio Historis Rata-rata ) Rasio Keuangan
KPRI “Karya
Sejahter” Kabupaten Blora
1.1.Ratio Likuiditas
KPRI “Karya Sejahter” Kabupaten Blora
Untuk mengetahui sehat tidaknya likuiditas koperasi
digunakan pedoman pada kemampuan koperasi untuk melunasi hutang-hutangnya yang
segera jatuh tempo (hutang jangka pendek). Likuiditas koperasi dapat diukur dengan
menggunakan beberapa ratio likuiditas sebagi berikut :
a.
Current Ratio
Current ratio merupakan
ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan kewajiban jangka
pendek.
Current ratio KPRI “Karya
Sejahtera” Kabupaten Blora selama lima tahun terakhir (2001-2005) terlihat
dalam tabel berikut ini :
TABEL : 2
Current ratio KPRI “Karya
Sejahter” Kabupaten Blora
Dari Tahun 2001
– 2005
a.
Quick Ratio
Quick ratio adalah
perbandingan antara aktiva lancar setelah dikurangi peersediaan barang dagangan
dan sisanya dibagi dengan hutang lancar. Mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikatikan dengan penjualan persediaan
adalah penting (Weston dan Brigham, 1993, hal 296). Quick ratio KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora selama lima
tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL : 3
Quick Ratio KPRI “Karya
Sejahtera” Kabupaten Blora
Dari Tahun 2001
- 2005
a.
Cash Ratio
Cash ratio adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dibayar atau
dipengaruhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan serta efek yang segera
dapat diuangkan.
Adapun hasil cash
ratio yang diperoleh KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
TABEL : 4
Cash Ratio KPRI “Karya
Sejahtera” Kabupaten Blora
Dari Tahun 2001
– 2005
1.1. Ratio
Solvabilitas KPRI “Karya Sejahter” Kabupaten Blora
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
semua hutang-hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Perusahaan dikatakn solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atu
kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.
Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan menggunakan
beberapa ratio solvabilitas antara lain :
a.
Ratio Total Hutang dengan Modal Sendiri
Ratio ini merupakan perbandingan antara total hutang
dengan modal sendiri. Manfaat ratio ini adalah untuk mengetahui jumlah setiap
rupiah modal sendiri yang dijaminkan untuk membayar hutang.
TABEL : 5
Ratio Total
Hutang dengan Modal Sendiri KPRI “Karya Sejahtera”
Kabupaten Blora
Dari Tahun 2001 – 2005
a.
Ratio Total Hutang dengan Total Aktiva
Ratio ini merupakan perbandingan antara total hutang
dengan total aktiva. Manfaat ratio ini adalah untuk menghitung prosentase total
dana yang disediakan oleh para kreditor/dana pinjaman.
TABEL : 6
Ratio Total
Hutang dengan Total Akhir KPRI “Karya Sejahtera”
Kabupaten Blora
Dari Tahun 2001 – 2005
Penutup
1.
Simpulan
a.
Berdasarkan
analisis ratio likuiditas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi jika dilihat
dari current ratio dapat diketahui
bahwa likuiditas koperasi untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera
dibayar telah mengalami kenaikan dan penurunan. Sedangkan rata-rata current ratio selama lima tahun terakhir
sebesar 1235,09%, maka dikatakan bahwa koperasi dalam keadaan sangat likuid,
sebab aktiva lancar yang dimiliki mampu menjamin seluruh hutang lancarnya.
Jika dilihat dari quick ratio, maka dapat dikatakan bahwa koperasi juga dalam keadaan
sangat likuid yang berarti kinerja keuangan koperasi baik, karena rata-rata quick ratio selama lima tahun terakhir
sebesar 660,79% yang berarti setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin dengan
aktiva lancar sebesar EP. 6,60. Jika dilihat dari cash ratio, kinerja keuangan koperasi juga masih dikatakan sangat
likuid, karena rata-rata cash ratio selama
lima tahun terakhir sebesar 88,78% yang berarti setiap hutang lancar Rp. 1 akan
dijamin dengan kas dan efek sebesar Rp. 0,8. Jika likuiditas yang dicapai terlalu
tinggi, ini berarti bahwa aktiva lancar yang dimiliki tidak dimanfaatkan secara
maksimal.
b.
Berdasarkan
analisis ratio solvabilitas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi dikategorikan
solvabel (sehat) apabila ditinjau dari tingkat solvabilitas, karena modal
sendiri yang dimiliki KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora mampu dalam
menjamin seluruh hutangnya. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan ratio total
hutang dengan modal sendiri selama lima
tahun terakhir, menunjukan prosentase sebesar 47,99% ini berarti 47,99% modal
sendiri digunakan untuk menjamin hutang. Sedangkan dilihat dari ratio total
hutang dengan total aktiva, kinerja keuangan KPRI “Karya Sejahtera” dapat
dikategorikan sehat atau solvabel karena jumlah aktiva yang dimiliki koperasi
masih mampu menjamin hutang-hutangnya. Ini terbukti bahwa rata-rata Ratio
hutang dengan total aktiva selama kurun waktu lima tahun terakhir sebesar
31,13% ini berarti 31,13% dana yang ada dalam perusahaan berasal dari pinjaman.
Ini berarti bahwa KPRI “Karya
Sejahtera” Kabupaten Blora dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih
besar menggunakan dana yang berasal dari modal sendiri dan aktiva yang
dimiliki. Sehingga tidak perlu meminjam dana dari kreditor yang begitu banyak.
Hal ini disebabkan karena kegiatan operasi KPRI “Karya Sejahtera” tersebut
masih tergolong sangat kecil, sehingga tidak perlu menambah pinjaman modal.
c.
Berdasarkan
analisis ratio rentabilitas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi KPRI “Karya
Sejahtera” Kabuptaen Blora dilihat dari ratio rentabilitas ekonomi selama lima
tahun terakhir mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005, koperasi
tersebut dalam kemampuanmenghasilkan laba dapat dikatakan kurang baik. Hal ini
terbukti dengan rata-rata rentabilitas ekonomi menunjukan angka yang terus
menurun dari tahun ke tahun.
Jika dilihat dari rentabilitas modal
sendiri selama lima tahun terakhir, rata-rata rentabilitas modal sendiri
sebesar 5,68% ini berarti bahwa koperasi tersebut dalam kemampuan menghasilkan
laba dapat dikatakan kurang baik, karean ratio rentabilitas modal sendiri
selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.
Keadaan ini disebabkan karena makin berkurangnya
pelanggan KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora sehingga perolehan laba tiap
tahunnya selama 5 tahun terakhir terus mengalami penurunan.
2.
Saran-saran
a.
Untuk ratio
likuiditas sangat baik, karena aktiva lancarnya sudah cukup untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Untuk itu perlu memanfaatkan aktiva yang menganggur atau tidak
dipakai dengan cara melakukan investasi.
b.
Untuk ratio
solvabilitas sudah cukup baik, hanya saja pada tahun 2005 tingkat kenaikan,
sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian dari koperasi.
c.
Untuk ratio
rentabilitas ekonomi kurang baik sebab mengalami penurunan setiap tahunnya.
Begitu juga dengan ratio rentabilitas modal sendiri selama lima tahun terakhir
menunjukkan hasil yang kurang baik, berarti perusahaan dalam memperoleh laba
masih kurang baik. Oleh karena itu, koperasi hendaknya memperhatikan ketika
menambah modal atau aktiva, serta mengurangi atau menekan biaya-biaya dengan
cara meningkatkan kualitas penjualan, agar laba.
d.
Penjualan dapat
dicapai hasil yang baik serta dapat menciptakan efisiensi penggunaan modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar