Selasa, 08 Juli 2014

Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi Pencatatan (Akuntansi) Terhadap Transaksi Antar Perusahaan Afiliasi dan Penjabaran Rekening-rekening yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing



Pada dasarnya semua ketentuan yang berlaku  dalam hubungannya dengan masalah kegiatan usaha diluar negeri, seperti dikemukakan pada hubungan antara kantor pusat dan kantor cabangnya berlaku pula untuk hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anaknya. Seperti misalnya masalah – masalah mengenai sistem moneter yang berlaku di negara dimana kantor cabang atau perusahaan anak tersebut berada, pembatasan – pembatasan dan peraturan – peraturan yang berhubungan dengan masalah pemulangan modal(asing), transfer keuntungan, ketentuan – ketentuan tentang penjabaran terhadap rekening – rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing dan lain sebagainya.
Akan tetapi di dalam hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak di luar negeri terdapat masalah khusus yang tidak dijumpai di dalam hubungan antara kantor pusat dan kantor cabangnya. Seperti umpamanya, kemungkinan adanya hak pemegang saham minoritas dalam perusahaan afiliasi, terdapat metode alternatif didalam pencatatan (akuntansi) terhadap investasi saham – saham pada perusahaan anak yang masing – masing mempunyai pengaruh yang sedikit banyak akan berbeda didalam penyusunan laporan keuangan yang digabungkan  atau yang di konsolidasikan.

Pengertian  Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) adalah :

Suatu perusahaan yang berada dalam suatu sistem perusahaan induk.
Suatu Perusahaan dikatakan sebagai Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) dengan perusahaan lain apabila :
·         Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga menjabat sebagai direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di perusahaan lain.
·         Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga mempunyai hubungan keluarga dengan  direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di perusahaan lain. 
·         Salah satu pihak perusahaan dapat memberhentian direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan,  maka dua atau lebih perusahaan tersebut dikatakan mempunyai hubungan afiliasi atau sebagai perusahaan afiliasi. 
·          Salah satu pihak perusahaan dapat mengendalikan perusahaan lainnya.

Penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi – perusahaan anak di luar  negeri

Penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi antara perusahaan induk dengan  perusahaan anaknya, yang bertempat kedudukan di luar negeri dilakukan melalui 2 (dua) tahap sebagai berikut :

a.       Tahap pertama  adalah menjabarkan saldo rekening-rekening yang ada pada laporan keuangan perusahaan anak yang dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam mata uang dalam negeri (rupiah).
Penjabaran rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam mata uang mata uang dalam negeri , biasanya dilakukan dengan bertitik tolak dari saldo rekening-rekening didalam neraca sisa setelah penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

b.      Tahap kedua setelah penjabaran rekening-rekening didalam neraca sisa (setelah penyesuaian) tersebut, adalah melakukan eliminasi terhadap saldo hak-hak pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak, saldo rekening-rekening hutang-piutang serta (laba) dari hasil transaksi antar kedua perusahaan afiliasi tersebut, sesuai dengan metode pencatatan yang dipakai (terhadap investasi saham-saham pada perusahaan anak) dan bagian pemilikannya.

A.       Penjabaran rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata  uang asing.

Proses ulangan rekening mata uang asing anak perusahaan ke dalam mata uang yang setara (biasanya mata uang pelaporan perusahaan induk), untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi dalam mata uang asli dari perusahaan induk.
Penjabaran mata uang asing, dalam arti yang paling sederhana, adalah setiap perhitungan yang melibatkan mengungkapkan jumlah uang dalam satu mata uang dalam satuan mata uang yang berbeda. Menentukan berapa banyak Yen Jepang (JPY) $ 100 Dolar AS (USD) akan membeli adalah contoh dari penjabaran mata uang asing langsung. Dalam bisnis, bagaimanapun, terjemahan mata uang sering jauh lebih rumit. Ketika perusahaan melakukan bisnis lintas batas, atau aset pembelian atau pasokan luar negeri, mereka sering harus terlibat dalam praktik akuntansi khusus penjabaran mata uang asing. Translations biasanya harus dilakukan dalam beberapa langkah sesuai dengan pedoman tertentu dan hukum nasional.
Penjabaran mata uang adalah bagian penting dari lanskap perdagangan global. Bagaimana uang dari satu negara yang dihargai di negara lain menginformasikan banyak keputusan bisnis yang berbeda, dari waktu impor dan ekspor ke lokasi kantor di luar negeri. Kurs pertukaran supaya dicantumkan salam laporan keuangan. Adapun ketentuan penjabaran tersebut adalah sebagai berikut :

a.         Ketentuan penjabaran terhadap rekening-rekening neraca
1.         Aktiva Lancar
Kas, piutang jangka pendek dan aktiva lancar lainnya dijabarkan dalam rupiah dengan kurs pada saat pembuatan neraca, terkecuali ada perjanjian khusus dalam tukar-mnukar dengan uang asing termaksud. Persediaan barang-barang harus mengikuti ketentuan-ketentuan umum (standard rule) untuk memilih “harga terendah antara harga pokok dengan harga pasar” (Cost or market whichever is lower). Apabila persediaan barang-barang tidak dijabarkan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat penyusunan neraca, maka harus diberikan alasan mengenai prosedur lain yang diikutinya itu.
  2.         Aktiva Tetap
Aktiva tetap, investasi yang permanen dan piutang-piutang jangka panjang harus dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs pada saat aktiva yang bersangkutan diperoleh. Penyusutan aktiva tetap di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasi harus dihitung atas dasar jumlah-jumlah yang sudah dinyatakan (dijabarkan) dalam rupiah.

3.         Hutang jangka pendek (Hutang lancar
Hutang-hutang jangka pendek yang harus dibayar dengan uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

4.         Hutang jangka panjang
Hutang-hutang jangka panjang yang dinyatakan dalam mata uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang berlaku pada saat trjadinya (timbulnya) hutang yang bersangkutan.

5.         Modal yang disetor (Modal saham)
Modal yang disetor (modal saham) yang dinyatakan dalam suatu uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang brlaku pada saat (modal) saham yang bersangkutan dikeluarkan.

Rabu, 02 Juli 2014

KONTINUITAS DIDALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASIKAN Dan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Pengertian laporan keuangan yang dikonsolidasikan
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.

Ciri-ciri Konsolidasi, yaitu :
1.      Net Asset yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang tercantum dalam neraca awal..
2.      Tidak ada rekening goodwill.
3.      Saham yang diserahkan dicatat sebesar nilai nominalnya dengan memperhatikan total Stock Holder Equity perusahaan yang diambil alih (totalnya harus sama).

Adanya kontinuitas yang dimaksud adalah bahwa saldo rekening rekening yang tercantum dalam neraca konsolidasi pada suatu saat merupakan kelanjutan daripada saldo saldo rekening rekening yang sama dalam neraca konsolidasi yang disusun akhir periode sebelumnya.
Laporan keuangan yang dikonsolidasikan yaitu:
a.       Perusahaan dagang.
b.      Perusahaan manufaktur.

Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan  yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain.

Adanya Kontinuitas didalam Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan
            Meskipun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan akuntansi dari masing-masing anggota perusahaan afiliasi bukanlah untuk menyusun laporan keuangan yang dikonsolidasikan. Namun demikian harus tetap dipertahankan sifat kontinuitas laporan keuangan yang dikonsolidasikan. Adanya kontinuitas yang dimaksud adalah bahwa saldo rekening-rekening yang tercantum dalam neraca konsolidasi pada suatu saat merupakan kelanjutan dari pada saldo rekening-rekening sama dalam neraca konsolidasi yang disusun pada akhir periode sebelumnya. Atau dapat diusut kembali melalui berbagai mutasi yang telah terjadi  sebagai akibat transaksi dalam perusahaan afiliasi untuk periode akuntansi yang bersangkutan ke saldo rekening-rekening yang sama dalam neraca konsolidasi pada akhir periode sebelumnya.

Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
·         Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.
·         Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.
·         Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
·         Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan.
·         Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang.
·         Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.



Jumat, 06 Juni 2014

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA




A. Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.

Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :
1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas (arti sempit) dan  modal kerja (arti luas).

1. Dana Dalam Arti Kas
Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.

Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas):
  1. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
  2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas.
  3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
  4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.

Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar kas adalah :
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
  1. Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
  2. Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
  3. Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
  1. Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana
  2. Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan

3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan

4. Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana

5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.

6. Penyusutan:
Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.

Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada pembelian sekuritas yang memerlukan uang kas.

2. Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan aktiva tetap tersebut.

3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebagian hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi berkurang.

4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga kas mejadi berkurang.

5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecl kas.

6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas.





Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas)


PERUSAHAAN PT. RAHAYU
LAPORAN PERUBAHAN NERACA 31 DES 1980 – 31 DES 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

31/12/1980
31/12/1981
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA




Kas
Rp.       600
Rp.       700
Rp.     100
Rp.         -
Efek
Rp.       700
Rp.       500
Rp.         -
Rp.     200
Piutang
Rp.    1.200
Rp.    1.000
Rp.         -
Rp.     200
Barang
Rp.    2.200
Rp.    2.600
Rp.     400
Rp.         -
Mesin
Rp.    4.000
Rp.    5.000
Rp.  1.000
Rp.         -
Akum. depresiasi mesin
Rp.     (400)
Rp.     (600)
Rp.         -
Rp.     200
Bangunan
Rp.    4.000
Rp.    4.000
Rp.         -
Rp.         -
Akum. depresiasi bangunan
Rp.     (600)
Rp.     (900)
Rp.         -
Rp.     300
Tanah
Rp.    2.300
Rp.    3.700
Rp.  1.400
Rp.         -
Jumlah Aktiva
Rp.  14.000
Rp.  16.000







HUTANG & MODAL




Hutang perniagaan
Rp.    1.500
Rp.    1.000
Rp.     500
Rp.         -
Hutang wesel
Rp.    1.000
Rp.    1.200
Rp.         -
Rp.     200
10 % obligasi
Rp.    4.500
Rp.    6.000
Rp.         -
Rp.  1.500
Modal saham
Rp.    5.000
Rp.    5.000
Rp.         -
Rp.         -
Surplus modal
Rp.    1.000
Rp.    1.000
Rp.         -
Rp.         -
Laba ditahan
Rp.    1.000
Rp.    1.800
Rp.         -
Rp.     800
Jumlah Hutang & Modal
Rp.  14.000
Rp.  16.000


Jumlah


Rp.  3.400
Rp.  3.400

Selama tahun 1981, Perusahaan PT. Rahayu mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000

PERUSAHAAN PT. RAHAYU
LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Sumber-Sumber
Penggunaan
Dana berasal dari operasi :



Keuntungan neto
Rp.  1.500
Cash deviden
Rp.     700
Depresiasi
Rp.     500
Bertambahnya mesin
Rp.  1.000
Berkurangnya efek
Rp.     200
Bertambahnya tanah
Rp.  1.400
Bekurangnya piutang
Rp.     200
Bertambahnya barang
Rp.     400
Bertambahnya hutang wesel
Rp.     200
Berkurangnya hut. perniagaan
Rp.     500
Bertambahnya obligasi
Rp.  1.500
Bertambahnya kas
Rp.     100

Rp.  4.100

Rp.  4.100
Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan dana (kas) yang menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash deviden.
-          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usahanya.
-          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha
-          Pembelian tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut

Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun 1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah. Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka panjang dan depresiasi. Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas. Pembelian tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dari hutang jangka panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas

2. Dana Dalam Arti Modal Kerja
Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja (statements of sources and uses of working capital).
Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancer. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (netto).


 Contoh :
Berikut posisi neraca sebuah perusahaan :

Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kas
Rp.  100.000
Hutang perniagaan
Rp.  200.000
Piutang
Rp.  200.000
Hutang wesel
Rp.  100.000
Inventory
Rp.  300.000




Modal kerja
Rp.  300.000
Jumlah aktiva
Rp.  600.000
Jumlah hut. & mod.
Rp.  600.000

Selanjutnya terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur aktiva lancar dan hutang lancar, yaitu :





a.       Perubahan ke – 1
Pembelian barang (inventory) secara kredit sebesar Rp. 50.000.
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kas
Rp.  100.000
Hutang perniagaan
Rp.  250.000
Piutang
Rp.  200.000
Hutang wesel
Rp.  100.000
Inventory
Rp.  350.000




Modal kerja
Rp.  300.000
Jumlah aktiva
Rp.  650.000
Jumlah hut. & mod.
Rp.  650.000


      b.               Perubahan ke – 2
Pembayaran hutang perniagaan sebesar Rp. 100.000 dengan kas
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kas
Rp.             -
Hutang perniagaan
Rp.  150.000
Piutang
Rp.  200.000
Hutang wesel
Rp.  100.000
Inventory
Rp.  350.000




Modal kerja
Rp.  300.000
Jumlah aktiva
Rp.  550.000
Jumlah hut. & mod.
Rp.  550.000

Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah modal kerja harga akan berubah jika ada perubahan dalam non current account (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri). Perubahan unsur non current account yang memperbesar modal kerja disebut dengan sumber modal kerja atau sources of work capital. Sedangkan yang memperkecil modal kerja disebut dengan penggunaan modal kerja. Jika penggunaan modal kerja lebih kecil dibandingkan dengan sumber modal kerja maka hal ini akan mempunyai efek neto yang positif. Sedangkan jika penggunaan modal kerjanya lebih besar maka efek netonya akan memperkecil modal kerja.
Sumber-sumber modal kerja, antara lain :
a.       Berkurangnya aktiva tetap
b.      Bertambahnya hutang jangka panjang
c.       Bertambahnya modal
d.      Keuntungan dan operasi perusahaan
Penggunaan modal kerja :
a.       Bertambahnya aktiva tetap
b.      Berkurangnya hutang jangka panjang
c.       Berkurangnya modal
d.      Pembayaran cash deviden
e.       Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

Langkah-langkah penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja :
a.   Menyusun laporan perubahan modal kerja
      Untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja
b.      Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current account ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
c.       Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja
d.      Menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Contoh Laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Unsur-unsur modal kerja
31/12/1980
31/12/1981
Perubahan Modal Kerja
Bertambah
Berkurang
Aktiva Lancar




Kas
Rp.     600
Rp.     700
Rp.      100
Rp.         -
Efek
Rp.     700
Rp.     500
Rp.          -
Rp.     200
Piutang
Rp.  1.200
Rp.  1.000
Rp.          -
Rp.     200
Barang
Rp.  2.200
Rp.  2.600
Rp.      400
Rp.         -
Jumlah aktiva lancar
Rp.  4.700
Rp.  4.800







Hutang Lancar




Hutang perniagaan
Rp.  1.500
Rp.  1.000
Rp.      500
Rp.         -
Hutang wesel
Rp.  1.000
Rp.  1.200
Rp.          -
Rp.     200
Jumlah hutang lancar
Rp.  2.500
Rp.  2.200







Modal Kerja
Rp.  2.200
Rp.  2.600





Rp.   1.000
Rp.     600
Tambah modal kerja


Rp.          -
Rp.     400
Jumlah


Rp.  1.000
Rp.  1.000


Dari tabel diatas, nampak besarnya modal kerja pada akhir tahun 1981 (31/12/1981) lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya (31/12/1980), berarti ada tambahan modal kerja. Kenaikan modal kerja ini disebabkan sumbernya lebih besar daripada penggunaannya


11. Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

PERUSAHAAN PT. RAHAYU
LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Sumber-Sumber
Penggunaan
Dana dari operasi :



Keuntungan neto
Rp.  1.500
Cash deviden
Rp.     700
Depresiasi
Rp.     500
Bertambahnya mesin
Rp.  1.000
Bertambahnya hutang jangka panjang
Rp.  1.500
Bertambahnya tanah
Rp.  1.400


Bertambahnya modal kerja
Rp.     400

Rp.  3.500

Rp.  3.500


3.      Sumber-sumber Modal kerja
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan daapat berasal dari :
a)      Hasil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang Nampak dalam laopran perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi jumlah ini menunjukan jumlah modal kerjayang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat di hitung dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

Biaya-biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdari dari biaya  yang memerlukan pengluaran uang atau menimbulkan hutang yang pada akhirnya juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja seperti biaya tunai,biaya upah,gaji premi asuransi,disamping itu ada juga biaya yang tidak memerlukan pengluaran uang pada satu periode itu atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya akan mengggunakan modal kerja seperti presiasi,amortisasi dari diskonto obligasi maupun aktiva intangible .
)      Keuntungan dari penjualan surat-syrat berharga (investasi jangka pendek)
Surat-surat berharga yang dimilki perusahaan untuk jangka pendek (Market able securies atau effek) adalah satu elemen aktiv lancer yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi bagi perusahaan.

c)      Penjualan Aktiva lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancer lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perusahaan dari aktiva ini menjadi Kas atau Piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan.

d)      Penjualan Sahan dan Obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya,disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Dari Uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila:
1.         Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
2.         Adnya pengurangan at penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertmbahnya aktiva lancer karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3.          Adanya penambahan hutng jangka panajang baiik dalam bentuk obligasi,hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Dengan kata lain dapat dikatan bahwa modal kerja akan bertambah apabila aktiva lanacar bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan perubahan dalam sector  atau pos tidak lancer (non current account),
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sbb:

a)      Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan,meliputi pembyaran upah,gaji,pembelian, bahan atau barang dagang, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.

b)      Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga atau effek,maupun kerugian yang insidentil lainnya.

c)      Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancer untuk tujuan-tujan tertentu dalam jangka panjang,misalnya Dana Pelunasan Obligasi,Dana Pensiun Pegawai,Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.

d)     Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap,investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibatkan berkurangnya modal kerja.

e)      Pembayaran hutang-hutang jangka panjang meliputi hutang hipotik,hutang obligasi maupun bentuk hutng jangka panjang lainnya,serta penarikan atau pembelian kembali saham yang beredar.

f)       Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuangan oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
4.        Laporan  Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dua hal yang dapat menunjukan Laporan perubahan Modal Kerja :
a)      Bagian pertama menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan perubahan modal kerja secara total.

b)      Bagian kedua menunujkkan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja.