Analisis keuangan
digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari
suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisis keuangan dilakukan oleh seorang
profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan
informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya
disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil
suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat
memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
- Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
- Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
- Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
- Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
- Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Metode
Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari
tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
- Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
- Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
- Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
Tujuan Analisa
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi
atau kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian
oleh penganalisa adalah :
1.
Likwiditas
Menunjukkan
kemampuan suatu usaha perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang
harus segera dipenuhi./kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
pada saat ditagih. Kebalikannya yaitu ilikwid atau perusahaan tidak dapat
segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Kewajiban
keuangan suatu perusahaan pada dasarnya digolongkan menjadi 2 :
- Kemampuan keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur).disebut dengan likwiditas badan usaha.
- Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)/ likwiditas perusahaan.
2.
Solvabilitas
Menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan
tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan dikatakan solvabilitas apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva
/ kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang. Ketika aktiva tidak cukup/
lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan
insolvabel.
Dalam
hubungan antara likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat
dialami perusahaan :
- Perusahaan yang likwid dan solvabel
- Perusahaan yang likwid tetapi insolvabel
- Perusahaan yang illikwid dan insovabel
- Perusahaan yang illikwid tetapi solvable
Baik
perusahaan yang insolvabel maupun yang illikwid menunjukkan keadaan keuangan
yang kurang baik,karena keduanya pada suatu waktu akan menhadapi kesulitan
keuangan. Perusahaan yang dilikwid akan segera mengalami kesulitan keuangan
walaupun perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sebaliknya kalau
perusahaan dalam keadaan insolvabel tetapi likwid tidak segera akan mengalami
kesulitan keuangan, dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu
dibubarkan.
3.
Rentabilitas/profitability
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara
produktif. Dapat dibandingkan dengan laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah aktiva / jumlah modal perusahaan.
Modal
dapat berupa modal sendiri dan dari kreditur (modal asing). Dengan adanya dua
sumber modal tersebut, maka dapat dihitung dengan dua cara :
- Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomi
- Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukka oleh pemilik perusahaan tersebut. Yang disebut rentabilitas modal sendiri atau tentabilitas usaha.
Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi
penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan
modal yang digunakan dalam operasi,. Karena rentabilitas tinggi lebih penting
dari pada keutungan besar.
·
Stabilitas usaha
Menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-
hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutangnya tersebut tepat waktu.
Serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend secara teratur kepada
pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Faktor yang penting bagi kreditur adalah rentabilitas, karena rentabilitas
merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur tersebut dengan tanpa
mengabaikan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisa dan
menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan
menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
·
Prosedur Analisa
Untuk
dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuskan maka perlu
mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
Bentuk
dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan
industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam
laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang
lain. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena :
- Laporan trsebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management dengan maksud laporan keuangan.
- Perbedaan pendapat di antara mereka yang menyusun laporan tersebut.
- Perbedaan pengetahuan serta pengalaman dari akuntan yang menyusun laporan keuangan.
- Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.
Setelah
mempelajari /menyusun laporan keuangan, kemudian mengadakan perhitungan-
perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik
analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
4.
Metode dan Teknik Analisa
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan
mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga
dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila
dibandingkan dengan laporan dari beberapa metode untuk satu perusahaan
tertentu, atau dibandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya. Missalnya dibandingkan
dengan laporan keuangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan
perusahaan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat
lebih mengerti. Pertama analisis harus mengorganisir atau mengumpulkan data
yang diperlukan, mengukur kemudian menganalisa dan menginterprestasikan
sehingga data tersebut jadi lebih berarti.
Dua metode yang digunakan oleh penganalisa laporan keuangan.
Yaitu ;
·
Analisa horizontal
Analisa
dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau
beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Disebut juga dengan
metode analisa dinamis.
·
Analisa vertical
Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
periode atau satu saat saja, dengan membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga akan diketahui
dengan keuntungan atau hasil operasi pada saat itu saja. Disebut juga dengan
analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu
saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
·
Analisa perbandingan laporan
keuangan
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan
menunjukkan :
- Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
- Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
- Prosentase dari total
Analisa dengan metode ini akan dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memperlukan
penelitian lebih lanjut.
- Trend atau tendensi posisi kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend presentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
- Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi per ongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualan.
- Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal kerja / untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
- Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
- Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
- Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.
- Analisa Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya
adalah permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan
keuangan, dan setiap ,metode analisa mempunyai tujuan yang sama, untuk membuat
agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
- Analisis Perbandingan
Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada
suatu saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan menunjukkan
aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu
perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda.
Dengan membandingkan neraca dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan
penting diketahui karena akan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan
keadaan keuangan perusahaan dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam
suatu periode mungkin disebabkan karena :
- Laba/rugi yang bersifat operasionil maupun yang incidental
- Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva
- Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu dengan yang lainnya.
- Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya penambahan modal atau pengurangan modal)
Laporan rugi laba menunjukkan penghasilan-penghasilan yang
diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang terjadi serta laba atau rugi netto
sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan
keuangan rugi laba yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan. Biaya, laba
atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih.
Laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan
dari laporan-laporan selama beberapa periode, maka analisa yang demikian
dinamakan analisa horizontal atau analisa dinamis. Apabila laporan keuangan
yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja, analisa yang demikian itu
disebut dengan analisa vertical atau analisa statis.
Dengan menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil
analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang
diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi
perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa
pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam :
- Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
- Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
- Dinyatakan dalam prosentase dari total
Keuntungan utama dapat diketahui pertambahan atau
pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas,
dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut dan
menunjukkan sampai beberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan
hasil-hasil yang dicapai.
Prosentase dapat dihitung dengan membagi jumlah pertambahan
atau pengurangan dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporan
tahun sebelumnya atau yang dijadikan pembanding (tahun dasar). Apabila data
tahun pembandingnya kosong atau negative maka perubahan dalam prosentase tidak
dapat ditentukan, begitu pula kalau data yang dibandingkan negative maka
prosentase perubahan tidak dapat ditentukan, tetapi kalau data pembandingnya
data nilainya sedang data yang diperbandingkan kosong maka perubahan dalam
prosentase masih dapat ditentukan.
Ratio dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari
tahun yang diperbandingkan daengan tahun pembanding atau tahun dasar.
Prosentase dari total dihitung dengan cara membagi msaing-masing pos aktiva
dengan jumlah aktivanya dan masing-masing pos pasiva dibagi dengan jumlah
pasiva, sedangkan pos-pos biaya dibagi dengan jumlah penjualan bersih.
Perbandingan laporan keuangan yang menunjukkan data
absolutnya saja maka kita akan mengalami kesulitan, karena sulit untuk
mengetahui adanya hubungan-hubungan ataupun perubahan-perubahan yang penting
diantara data-data tersebut. Oleh karena itu di dalam perbandingan ditunjukkan
juga kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
Besarnya perubahan dalam jumlah rupiah dari tahun ke tahun
sebaiknya juga diikuti dengan menentukan perubahan relatifnya yang dinyatakan
dalam prosentase, sehingga kita mengetahui proporsi perubahan yang terjadi.
Ratio yang lebih dari satu berarti bahwa dalam tahun yang dibandingkan lebih
besar daripada jumlah dalam tahun pembanding atau menunjukkan adanya kenaikan,
sebaliknya kalau ratio lebih rendah daripada satu berarti ada penurunan. Dengan
diketahui prosentase dari total untuk masing-masing pos maka akan diketahui
pula perubahan proporsi masing-masing pos tersebut dari period ke periode
berikutnya.
- Tahun Pembanding
Laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua
neraca atau laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan
rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinya maka penentuan data
pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya
atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau
data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun,
maka yang digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar) dengan cara
sebagai berikut :
- Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding.
- Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun sebelumnya.
- Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh periode yang bersangkutan. Akan bermanfaat sekali apabila diterapkan pada laporan rugi-laba, karena penganalisa akan dapat mengetahui rata-rata dari beberapa tahun dan dapat menentukan jumlah-jumlah atau pos2 mana yang menyimpang dari jumlah rata-rata, dan dapat segera mencari faktor-faktor penyebabnya.
Setelah diadakan perhitungan terhadap data yang diperoleh,
maka langkah berikutnya dilakukan analisa terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi. Langkah dalam analisa ini dimulai dari analisa terhadap perubahan
jumlah totalnya, kemudian analisa terhadap perubahan sub total dan kemudian
diadakan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing
pos, dengan membandingkan atau menghubungkan antara perubahan yang satu dengan
yang lainnya sehingga akan terjadi dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisa.
Jika laporan keuangan yang akan disajikan secara bulanan
atau kwartalan, maka pembandingnya dapat dilakukan secara bulanan ataupun
kwartalan. Data pembanding dapat diambil dari bulan-bulan atau kwartal yang
sama dari tahun sebelumnya atau dengan memperbandingkan antara bulan atau
kwartal yang satu dengan bulan atau kwartal lain dalam tahun yang sama.
adi04wahyudi.wordpress.com/pendidikan/semester-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar